Tuesday, July 21, 2020

BAGAIMANA CARA KONFIGURASI STATIC ROUTING

Assalamualaikum wr.wb. Kali ini saya akan menjelaskan Konfigurasi Static Routing pada Cisco Packet Tracer.

Static Routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. 

Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut :

  • jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  • pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  • biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

 

Keuntungan menggunakan Routing static :

  • Meringankan kinerja processor router
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  • Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  • Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic

Kekurangan menggunakan routing static :

  • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  • Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  • Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, apalagi jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  • Rentan terhadap kesalahan saat memasukkan data routing statis yang dilakukan secara manual.

1). Buatlah Sebuah Topologi dengan 4 router kira-kira seperti ini. Jika anda ingin Topologi yang lain *Klik Disini*



2). Untuk mengkoneksikan semua router tersebut, Pertama kita harus mengatur IP Address pada setiap interface yang digunakan dan kita juga harus memberikan IP Route *alamat jaringan yang dituju* Lalu konfig router dengan cara :

Di gambar itu ada perintah no sh *no shutdown*. Perintah itu berfungsi untuk menghidupkan interface secara administratif atau menyalakan port pada router tersebut. Jika kalian memasukkan perintah *no sh* interface yang sebelumnya Mati *berwarna merah* maka akan menjadi Aktif *berwarna hijau* Lalu Ada juga Perintah "ip route" yang berfungsi untuk menentukkan jaringan mana yang akan dituju oleh suatu router. Contoh :

"ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2" penjelasannya adalah :

"192.168.3.0" = merupakan jaringan yang akan dituju

"255.255.255.0" = merupakan Subnetmask nya

"192.168.2.2" = merupakan Gateway nya

Dan pada gambar tersebut Router 1 saya arahkan ke 3 jaringan.

3). Kemudian kita konfigurasi IP Address untuk interface s2/0 dan interface s3/0 pada Router 2 dengan cara :

4). Lalu kita konfigurasi IP Address buat interface s2/0 dan interface s3/0 pada Router 3 dengan cara :

5). Setelah itu kita konfigurasi IP Address buat interface s2/0 pada Router 4 dengan cara :

6). Kemudian pada command "sh ip route" yang berfungsi menampilkan jaringan-jaringan yang dituju beserta Gateway nya pada suatu Router.

*gambar "sh ip route" Router 1*

Pada gambar tersebut dijelaskan :

jaringan yang dituju = 192.168.3.0/24  Gateway = 192.168.2.2

jaringan yang dituju = 192.168.4.0/24  Gateway = 192.168.3.2

sedangkan pada jaringan 192.168.2.0/24 dengan interface serial 2/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.

*gambar sh ip route Router 2*

Pada gambar tersebut dijelaskan :

jaringan yang dituju = 192.168.1.0/24  Gateway = 192.168.2.1

jaringan yang dituju = 192.168.4.0/24  Gateway = 192.168.3.2

jaringan yang dituju = 192.168.5.0/24  Gateway = 192.168.4.2

sedangkan pada jaringan 192.168.2.0/24 dengan interface serial 2/0 dan jaringan 192.168.3.0/24 dengan interface serial 3/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.

*gambar sh ip route Router 3*

Pada gambar tersebut dijelaskan :

jaringan yang dituju = 192.168.1.0/24  Gateway = 192.168.2.1

jaringan yang dituju = 192.168.2.0/24  Gateway = 192.168.3.1

jaringan yang dituju = 192.168.5.0/24  Gateway = 192.168.4.2

sedangkan pada jaringan 192.168.3.0/24 dengan interface serial 2/0 dan jaringan 192.168.4.0/24 dengan interface serial 3/0 sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.

*gambar sh ip route Router 4*

Pada gambar tersebut dijelaskan :

jaringan yang dituju = 192.168.1.0/24  Gateway = 192.168.2.1

jaringan yang dituju = 192.168.2.0/24  Gateway = 192.168.3.1

jaringan yang dituju = 192.168.4.0/24  Gateway = 192.168.4.1

sedangkan pada jaringan 192.168.3.0/24 dengan interface serial2/0  sudah otomatis terhubung tanpa menggunakan ip route karena interface tersebut sudah berada dalam satu network/jaringan dengan router.

Kemudian kita cek apakah "ping" dari router ke router lainnya berhasil atau tidak.

*ping router 1 ke router 2*

*ping router 2 ke router 3*

*ping router 3 ke router 4*

*ping router 4 ke router 1*

Alhamdulillah ternyata semuanya berhasil.Jika anda tidak berhasil coba cek lagi mungkin saja ada kesalahan saat anda mengkonfigurasi Router.

Sekian penjelasan dari saya,


Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

Terimakasih Sudah Membaca Dari Awal Sampai Akhir ya..
SALAM,

Buana Putra Tech

No comments:

Post a Comment

APA PENGERTIAN PORT DAN CONTOHNYA

 Assalamu'alaikum Wr.Wb ,Dalam protokol jaringan TCP/IP , sebuah   port  adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk menduku...